Top News

Kisah Nabi Adam Part 2 (Proses penciptaan Nabi Adam AS)


 

Pendahuluan. 1

Proses penciptaan Nabi Adam AS. 1

1. Tahapan Pertama : Turab (tanah yang belum bercampur air ). 2

2. Tahapan kedua : Thin (tanah bercampur air/tanah liat). 6

3. tahapan ketiga : Hamaim Masnun (lumpur hitam yang dicetak). 8

4. tahapan keempat : Shalshal kal fakhor (tembikar). 10

Penutup. 11

 

 

Pendahuluan

Assalamu alaikum warohmatullah hiwabarokaatuh, Sahabat semua tulisan kali ini adalah lanjutan dari tulisan saya yang kemarin yakni masih bercerita tentang nabi Adam. Kalau kemarin saya bercerita tentang awal mula rencana tuhan akan menciptakan nabi adam yang diprotes oleh sebagian malaikat, maka pada tulisan kali ini saya akan bercerita proses penciptaan nabi adam dari tanah yang melalui 4 proses atau empat tahapan berdasarkan ayat-ayat suci al-Qur’an. Agar tidak menunggu terlalu lama Oke langsung saja kita mulai jalan ceritanya.

Proses penciptaan Nabi Adam AS

Setelah malikat mengambil tanah dari bumi, kemudian tanah tersebut diserahkan kehadirat allah swt. Kemudian Allah swt sendiri yang memproses tanah tersebut menjadi manusia pertama yang bernama Adam AS. Proses ini konon memakan waktu selama 120 tahun lamanya. Namun riwayat yang menjelaskan 120 tahun ini sangat lemah, karena bersumber dari riwayat israiliyat. Yang jelas nabi Adam diciptakan dari tanah, adapun proses dan waktunya hanya allah saja yang tau. kemudian dalam proses penciptaan nabi Adam ini terbagi menjadi 4 tahapan. Tahap pertama disebut Turab (tanah yang belum bercampur air), tahap kedua disebut Thin (tanah yang bercampur air), tahap ketiga disebut Hamaim Masnun (lumpur hitam) dan tahap keempat disebut Shalshal (tembikar), Berikut penjelasannya.

1. Tahapan Pertama : Turab (tanah yang belum bercampur air )

Tahapan pertama dalam proses penciptaan Nabi Adam as adalah yang disebut Turab. kata turab dalam kamus al-Mu‘jam al-Wasith maknanya adalah debu, yaitu butiran-butiran halus dari permukaan bumi, adajuga yang memaknai debu halus yang kering. Inilah bahan baku penciptaan Nabi Adam. Tahapan pertama yang disebut turab ini disebutkan didalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi Ayat 37, Surat Al-Hajj Ayat 5, surat Ar-Rum Ayat 20, surat  fatir ayat 11, Surat Ghafir Ayat 67 dan Surat Ali 'Imran Ayat 59.

Berikut ini bunyi ayat-ayat tersebut.

a. Surat Al-Kahfi Ayat 37

قَالَ لَهٗ صَاحِبُهٗ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗٓ اَكَفَرْتَ بِالَّذِيْ خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ سَوّٰىكَ رَجُلًاۗ

Terjemahanya:

37.  Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya ketika bercakap-cakap dengannya, “Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna? (QS. Al-Kahfi [18]: 37).

Kata ( ثمّ ) yang artinya adalah ‘’kemudian’’ digunakan untuk mengisyaratkan betapa jauh jarak antara tanah dan sperma serta tahap-tahap penciptaan manusia sesudahnya.[1]

b. Surat al-Hajj Ayat 5

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ

Terjemahanya

5.  Wahai manusia, jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, sesungguhnya Kami telah menciptakan (orang tua) kamu (Nabi Adam) dari tanah, kemudian (kamu sebagai keturunannya Kami ciptakan) dari setetes mani, lalu segumpal darah, lalu segumpal daging, baik kejadiannya sempurna maupun tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu (tanda kekuasaan Kami dalam penciptaan). Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan. Kemudian, Kami mengeluarkanmu sebagai bayi, lalu (Kami memeliharamu) hingga kamu mencapai usia dewasa. Di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) yang dikembalikan ke umur ;yang sangat tua sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya (pikun). Kamu lihat bumi itu kering. Jika Kami turunkan air (hujan) di atasnya, ia pun hidup dan menjadi subur serta menumbuhkan berbagai jenis (tetumbuhan) yang indah.

c. Surat Ar-Rum Ayat 20

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ اِذَآ اَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُوْنَ

Terjemahanya

20.  Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa Dia menciptakan (leluhur) kamu (Nabi Adam) dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang bertebaran. (Q.S. Ar-Rum [30] : 20).

d. Surat  Fatir Ayat 11

وَاللّٰهُ خَلَقَكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمْ اَزْوَاجًاۗ وَمَا تَحْمِلُ مِنْ اُنْثٰى وَلَا تَضَعُ اِلَّا بِعِلْمِهٖۗ وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُّعَمَّرٍ وَّلَا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهٖٓ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ

Terjemahanya

11.  Allah menciptakanmu dari tanah, kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikanmu berpasang-pasangan (laki-laki dan perempuan). Tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan, kecuali dengan sepengetahuan-Nya. Tidak dipanjangkan umur seseorang dan tidak pula dikurangi umurnya, kecuali (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauhulmahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah. (Q.S. Fathir [35] : 11).

e. Surat Ghafir Ayat 67

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُوْنُوْا شُيُوْخًا ۚوَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى مِنْ قَبْلُ وَلِتَبْلُغُوْٓا اَجَلًا مُّسَمًّى وَّلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ

Terjemahanya

67.  Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari darah yang menggumpal, kemudian Dia lahirkan kamu sebagai seorang anak kecil, kemudian (Dia membiarkan) kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. (Akan tetapi,) di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. (Dia pun membiarkan) agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan dan agar kamu mengerti. (Q.S. Ghafir [40] : 67).

f. Surat Ali 'Imran Ayat 59

اِنَّ مَثَلَ عِيْسٰى عِنْدَ اللّٰهِ كَمَثَلِ اٰدَمَ ۗ خَلَقَهٗ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

Terjemahanya

59.  Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah kemudian berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu. (Q.S. Ali 'Imran  [3] : 59)

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan at-Tirmidzi disebutkan proses peciptaaan Nabi Adam as diambil dari berbagai macam dan warna tanah yang terdapat pada seluruh lapisan tanah yang ada dibumi, Rasulullah SAW bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla menciptakan Adam dari segenggam tanah yang Allah ambil dari seluruh permukaan tanah yang ada ibumi, maka lahirlah anak Adam yang sesuai dengan asal tanahnya. Di antara mereka ada yang berkulit putih, merah, hitam dan perpaduan antara warna-warna tersebut. Di antara mereka ada yang bersifat lembut dan kasar serta perpaduan antara keduanya serta di antara mereka ada yang baik dan jahat." (HR. Abu Dawud)

2. Tahapan kedua : Thin (tanah bercampur air/tanah liat)

Tahap kedua didalam proses penciptaan Nabi Adam adalah apa yang disebut dengan Thin. Thin artinya adalah tanah yang bercampur dengan air (tanah liat). Jadi dari tahap pertama yang disebut Turab atau debu yang masih kering tadi, kemudian allah membasahinya dengan air hingga berubah menjadi seperti tanah liat. Air sangat diperlukan, sebab air adalah persyaratan utama bagi semua makhluk hidup. Al-Qur’an menyebutkan proses penciptaan nabi Adam pada tahapan kedua yang disebut Thin ini didalam Surat Al-An'am Ayat 2, Surat Al-A'raf Ayat 12, Surat Al-Mu'minun Ayat 12, Surat As-Sajdah Ayat 7, Surat ash-Shaffat Ayat 11, Surat Shad Ayat 71 dan 76, serta Surat Al-Isra' Ayat 61. Berikut kutipan ayat-ayat tersebut.

a. Surat Al-An'am Ayat 2

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ طِيْنٍ ثُمَّ قَضٰٓى اَجَلًا ۗوَاَجَلٌ مُّسَمًّى عِنْدَهٗ ثُمَّ اَنْتُمْ تَمْتَرُوْنَ

Terjemahanya

2.  Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menentukan batas waktu hidup (masing-masing). Waktu yang ditentukan (untuk kebangkitan setelah mati) ada pada-Nya. Kemudian, kamu masih meragukannya. (Q.S. Al-An'am [6] : 2)

b. Surat Al-A'raf Ayat 12

قَالَ مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسْجُدَ اِذْ اَمَرْتُكَ ۗقَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُۚ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ

Terjemahanya

12.  Dia (Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud ketika Aku menyuruhmu?” Ia (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau menciptakanku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Q.S. Al-A'raf [7] : 12)

c. Surat Al-Mu'minun Ayat 12

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ

Terjemahanya

12.  Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang berasal) dari tanah. (Q.S. Al-Mu'minun [23] : 12)

d. surat As-Sajdah Ayat 7

الَّذِيْٓ اَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهٗ وَبَدَاَ خَلْقَ الْاِنْسَانِ مِنْ طِيْنٍ

Terjemahanya

7.  (Dia juga) yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan memulai penciptaan manusia dari tanah. (Q.S. As-Sajdah [32] : 7)

e. Surat ash-Shaffat Ayat 11

فَاسْتَفْتِهِمْ اَهُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمْ مَّنْ خَلَقْنَا ۗاِنَّا خَلَقْنٰهُمْ مِّنْ طِيْنٍ لَّازِبٍ

Terjemahanya

11.  Maka, tanyakanlah kepada mereka (musyrik Makkah), “Apakah mereka (manusia) lebih sulit penciptaannya ataukah selainnya (langit, bumi, dan lainnya) yang telah Kami ciptakan?” Sesungguhnya Kami telah menciptakan (bapak) mereka (Adam) dari tanah liat. (Q.S. ash-Shaffat [37] : 11)

f. Surat Shad Ayat 71 dan 76

اِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ طِيْنٍ

Terjemahanya

71.  (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. (Q.S. Shad [38] : 71)

قَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ

Terjemahanya

76.  (Iblis) berkata, “Aku lebih baik darinya, karena Engkau menciptakanku dari api, sedangkan Engkau menciptakannya dari tanah.” (Q.S. Shad [38] : 76)

g. Surat Al-Isra' Ayat 61

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ قَالَ ءَاَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِيْنًاۚ

Terjemahanya

61.  (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu semua kepada Adam.” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Ia (Iblis) berkata, “Apakah aku harus bersujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?” (Q.S. Al-Isra' [17] : 61)

3. tahapan ketiga : Hamaim Masnun (lumpur hitam yang dicetak)

Pada tahap ketiga didalam proses penciptaan Nabi Adam disebut Hamaim Masnun. Lafadz hama’ artinya “tanah yang bercampur air dan berwarna kehitam-hitaman. Sedangkan lafadz masnun artinya “wadah cetakan”. Jadi Hamaim Masnun artinya lumpur yang berwarna hitam yang berbau yang sudah berbentuk/dicetak. Jadi dari tahap sebelumnya yakni Thin (tanah yang dicampur air/tanah liat) kemudian allah mendiamkanya dalam waktu yang sangat lama hingga warnanya menjadi hitam. Setelah itu Allah mencetaknya atau membentuknya menjadi bentuk manusia yang kita kenal sekarang ini. Dalam artian sudah terbentuk organ-organ tubuhnya seperti ada kakinya, ada tanganya, ada perutnya, ada dadanya, ada kepalanya dll. peroses tahapan ini dijelaskan oleh Al-Qur’an Surah Al-Hijr Ayat 26, 28 dan 33. Bunyi ayatnya seperti ini

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ

Terjemahanya

26.  Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang dibentuk. (Q.S. Al-Hijr [15] : 26)

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ

Terjemahanya

28.  (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang dibentuk. (Q.S. Al-Hijr [15] : 28)

قَالَ لَمْ اَكُنْ لِّاَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهٗ مِنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍ

Terjemahanya

33.  Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan bersujud kepada manusia yang Engkau ciptakan dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” .” (Q.S. Al-Hijr [15] : 33)

4. tahapan keempat : Shalshal kal fakhor (tembikar)

Tahapan keempat didalam proses penciptaan Nabi Adam as adalah apa yang disebut dengan Shalshal kal fakhor. Ibn Manzur berkata bahwa kata Shalshal maknanya adalah tanah liat kering karena sinar matahari yang bercampur dengan pasir. Imam Al-Razi menjelaskan didalam tafsirnya bahwa Lafadz shalshal artinya adalah tanah yang sudah kering, setelah sebelumnya basah dan lembab. Dalam al-Qur’an kata shalshal kal al-Fakhkhar yakni kerangka matang dari tanah liat berbentuk manusia. Jadi makna dari Kata “Shalshal kal Fakhor” yang merupakan tahap keempat proses penciptaan Nabi Adam adalah setelah melalaui proses ketiga yang disebut Hamaim Masnun (lumpur hitam yang diberi bentuk) kemudian berubah menjadi tanah liat yang sudah mengering karena panas matahari, seperti tanah liat yang dijadikan tembikar.  

tahapan “Shalshal kal Fakhor” merupakan fase terakhir dari proses penciptaan manusia pertama yakni Nabi Adam as. Sebab gambaran tanah yang hendak dijadikan Nabi Adam telah sempurna dan matang. Baik bentuk maupun rupanya, karena telah melalui beberapa tahapan yang memakan waktu yang sangat lama, dimulai dari Turab, kemudian Thin, lalu Hamaim Masnun dan terakhir adalah Shalshal kal fakhor. ada yang mengatakan proses penciptaan Nabi Adam dari Tahap awal sampai Tahap akhir ini memakan waktu sampai 120 tahun lamanya seperti keterangan yang disampaikan oleh  Syaikh Ahmad Al-Misry. Beliau mengatakan : “tubuh Nabi Adam diselubungi dalam waktu 120 tahun, yaitu 40 tahun di tanah yang kering, 40 tahun di tanah yang basah dan 40 tahun di tanah yang hitam dan berbau.” namun dasar dari pendapat ini kurang kuat karena sekali lagi riwayat ini bersumber dari riwayat israiliyat. Yang jelas tidak ada seorang pun mengetahui berapa lama waktu penciptaan Nabi Adam as, sebab  ini adalah rahasia allah swt saja.

Fase atau tahapan keempat sekaligus terakhir  ini diceritakan oleh Al-Qur'an pada empat tempat. Tiga tempat terdapat pada Surat Al-hijr yang bersamaan dengan fase ketiga. Sedangkan yang keempat terdapat pada Surah Ar-Rahman Ayat 14 yang berbunyi :

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ

Terjemahanya

14.   Dia telah menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. (Q.S. Ar-Rahman [55] : 14)

Setelah tubuh nabi adam bentuknya telah sempurna, kemudian allah swt meniupkan rohnya ketubuh nabi adam. Roh tersebut ditiupkan oleh allah swt melalui ubun-ubun kepalanya, kemudian berjalan kebawah sampai kepusarnya kemudian lanjut sampai kebetis kaki dan terakhir sampai ketelapak kakinya. Setiap kali roh melewati bagian-bagian tubuh nabi adam yang terbuat dari tanah tersebut, seketika tubuh nabi adam langsung berubah menjadi daging dan darah. setelah roh tersebut telah masuk seluruhnya kedalam tubuh nabi adam, kemudian nabi adam langsung sadar dan berkata :Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. kemudian allah menyuruh malaikat dan iblis untuk bersujud kepada nabi adam. Maka seluruh malaikat bersujud kepadanya kecuali iblis sebagaimana yang tercantum dibanyak ayat dan surat didalam al-qur’an.

Sujud ini maknanya bukan menyembah nabi adam, akan tetapi maknanya hanya sebatas  menghormatinya saja. Dan yang dimaksud roh disini maknanya adalah energy kehidupan yang bersumber dari allah swt. kalau diilustrasikan, tubuh manusia ibarat HP. Roh sama dengan listriknya, jiwa sama dengan OS atau sistem operasinya seperti android, iOS, windows, dan blackberry. Tubuh manusia sama dengan cassing HP-nya.  Ayat al-Qur’an yang menjelaskan proses peniupan ruh ini ada di surat shad ayat 72 yang berbunyi :

فَاِذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ

Terjemahanya

72.  Apabila Aku telah menyempurnakan (penciptaan)-nya dan meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, tunduklah kamu kepadanya dalam keadaan bersujud.” (Q.S. Shad [38] : 72)

Penutup

Demikianlah kurang lebih kisah ringkas tentang proses penciptaan nabi adam yang terbuat dai tanah dalam 4 tahapan. Kisah ini saya ceritakan secara ringkas, kalau mau tahu detailnya bisa dibaca pada kitab-kitab yang dikarang oleh para ulama terdahulu seperti kitab qashashul ambiya yang dikarang oleh imam ibnu katsir, kitab tarikh at-thabari yang dikarang oleh Imam ibnu jarir at-thabari dll. mungkin sekian dulu kisahnya, pada tulisan selanjutnya kita akan bercerita tentang perlombaan nabi adam dengan para malaikat dan godaan setan kepada nabi adam disurga hingga dia terusir dari sana. Akhir kata wassalamu alaikum wr.wb.

 



[1] M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Volume 8, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), cet.1, hlm. 61.

Post a Comment

Previous Post Next Post