Proses penciptaan Nabi Adam AS
1. Tahapan Pertama :
Turab (tanah yang belum bercampur air )
2. Tahapan kedua : Thin
(tanah bercampur air/tanah liat)
3. tahapan ketiga :
Hamaim Masnun (lumpur hitam yang dicetak)
4. tahapan keempat :
Shalshal kal fakhor (tembikar)
Pendahuluan
Assalamu
alaikum warohmatullah hiwabarokaatuh, Sahabat semua tulisan kali ini adalah lanjutan
dari tulisan saya yang kemarin yakni masih bercerita tentang nabi Adam. Kalau
kemarin saya bercerita tentang awal mula rencana tuhan akan menciptakan nabi
adam yang diprotes oleh sebagian malaikat, maka pada tulisan kali ini saya akan
bercerita proses penciptaan nabi adam dari tanah yang melalui 4 proses atau
empat tahapan berdasarkan ayat-ayat suci al-Qur’an. Agar tidak menunggu terlalu
lama Oke langsung saja kita mulai jalan ceritanya.
Proses
penciptaan Nabi Adam AS
Setelah
malikat mengambil tanah dari bumi, kemudian tanah tersebut diserahkan kehadirat
allah swt. Kemudian Allah swt sendiri yang memproses tanah tersebut menjadi
manusia pertama yang bernama Adam AS. Proses ini konon memakan waktu selama 120
tahun lamanya. Namun riwayat yang menjelaskan 120 tahun ini sangat lemah,
karena bersumber dari riwayat israiliyat. Yang jelas nabi Adam diciptakan dari
tanah, adapun proses dan waktunya hanya allah saja yang tau. kemudian dalam
proses penciptaan nabi Adam ini terbagi menjadi 4 tahapan. Tahap pertama
disebut Turab (tanah yang belum bercampur air), tahap kedua disebut Thin (tanah
yang bercampur air), tahap ketiga disebut Hamaim Masnun (lumpur hitam) dan tahap
keempat disebut Shalshal (tembikar), Berikut penjelasannya.
1. Tahapan Pertama
: Turab (tanah yang belum bercampur air )
Tahapan
pertama dalam proses penciptaan Nabi Adam as adalah yang disebut Turab. kata turab dalam kamus al-Mu‘jam
al-Wasith maknanya adalah debu, yaitu butiran-butiran
halus dari permukaan bumi, adajuga yang memaknai debu halus
yang kering. Inilah bahan baku penciptaan Nabi Adam. Tahapan pertama
yang disebut turab ini disebutkan didalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi Ayat 37, Surat Al-Hajj Ayat
5, surat Ar-Rum Ayat 20, surat fatir ayat 11, Surat Ghafir Ayat 67 dan Surat
Ali 'Imran Ayat 59.
Berikut ini bunyi ayat-ayat
tersebut.
a. Surat Al-Kahfi Ayat 37
قَالَ لَهٗ صَاحِبُهٗ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗٓ اَكَفَرْتَ
بِالَّذِيْ خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ سَوّٰىكَ رَجُلًاۗ
Terjemahanya:
37. Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya
ketika bercakap-cakap dengannya, “Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang
menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan
engkau seorang laki-laki yang sempurna? (QS. Al-Kahfi [18]: 37).
Kata ( ثمّ ) yang artinya adalah
‘’kemudian’’ digunakan untuk mengisyaratkan betapa jauh jarak
antara tanah dan sperma serta tahap-tahap penciptaan manusia
sesudahnya.[1]
b. Surat al-Hajj Ayat 5
يٰٓاَيُّهَا
النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ
تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ
مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى
الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا
ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ
يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ
شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ
اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Terjemahanya
5.
Wahai manusia, jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, sesungguhnya Kami
telah menciptakan (orang tua) kamu (Nabi Adam) dari tanah, kemudian (kamu
sebagai keturunannya Kami ciptakan) dari setetes mani, lalu segumpal darah,
lalu segumpal daging, baik kejadiannya sempurna maupun tidak sempurna, agar
Kami jelaskan kepadamu (tanda kekuasaan Kami dalam penciptaan). Kami tetapkan
dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.
Kemudian, Kami mengeluarkanmu sebagai bayi, lalu (Kami memeliharamu) hingga
kamu mencapai usia dewasa. Di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula)
yang dikembalikan ke umur ;yang sangat tua sehingga dia tidak mengetahui lagi
sesuatu yang pernah diketahuinya (pikun). Kamu lihat bumi itu kering. Jika Kami
turunkan air (hujan) di atasnya, ia pun hidup dan menjadi subur serta
menumbuhkan berbagai jenis (tetumbuhan) yang indah.
c. Surat Ar-Rum Ayat 20
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ اِذَآ
اَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُوْنَ
Terjemahanya
20. Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah
bahwa Dia menciptakan (leluhur) kamu (Nabi Adam) dari tanah, kemudian tiba-tiba
kamu (menjadi) manusia yang bertebaran. (Q.S. Ar-Rum [30] : 20).
d. Surat Fatir Ayat 11
وَاللّٰهُ
خَلَقَكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمْ اَزْوَاجًاۗ
وَمَا تَحْمِلُ مِنْ اُنْثٰى وَلَا تَضَعُ اِلَّا بِعِلْمِهٖۗ وَمَا يُعَمَّرُ
مِنْ مُّعَمَّرٍ وَّلَا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهٖٓ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍۗ اِنَّ ذٰلِكَ
عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ
Terjemahanya
11. Allah menciptakanmu dari tanah, kemudian dari
air mani, kemudian Dia menjadikanmu berpasang-pasangan (laki-laki dan
perempuan). Tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan,
kecuali dengan sepengetahuan-Nya. Tidak dipanjangkan umur seseorang dan tidak
pula dikurangi umurnya, kecuali (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauhulmahfuz).
Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah. (Q.S. Fathir [35] : 11).
e. Surat Ghafir Ayat 67
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ
ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْ
ثُمَّ لِتَكُوْنُوْا شُيُوْخًا ۚوَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى مِنْ قَبْلُ
وَلِتَبْلُغُوْٓا اَجَلًا مُّسَمًّى وَّلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
Terjemahanya
67. Dialah yang menciptakanmu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, lalu dari darah yang menggumpal, kemudian Dia
lahirkan kamu sebagai seorang anak kecil, kemudian (Dia membiarkan) kamu sampai
dewasa, lalu menjadi tua. (Akan tetapi,) di antara kamu ada yang dimatikan
sebelum itu. (Dia pun membiarkan) agar kamu sampai kepada kurun waktu yang
ditentukan dan agar kamu mengerti. (Q.S. Ghafir [40] : 67).
f. Surat Ali 'Imran Ayat 59
اِنَّ مَثَلَ عِيْسٰى عِنْدَ اللّٰهِ كَمَثَلِ اٰدَمَ ۗ
خَلَقَهٗ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
Terjemahanya
59. Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa
bagi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah
kemudian berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu. (Q.S. Ali 'Imran [3] : 59)
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan
at-Tirmidzi disebutkan proses peciptaaan Nabi Adam as diambil dari berbagai
macam dan warna tanah yang terdapat pada seluruh lapisan tanah yang ada dibumi,
Rasulullah SAW bersabda:
"Allah 'Azza wa Jalla menciptakan Adam dari segenggam tanah yang Allah
ambil dari seluruh permukaan tanah yang ada ibumi, maka lahirlah anak Adam yang
sesuai dengan asal tanahnya. Di antara mereka ada yang berkulit putih, merah,
hitam dan perpaduan antara warna-warna tersebut. Di antara mereka ada yang
bersifat lembut dan kasar serta perpaduan antara keduanya serta di antara
mereka ada yang baik dan jahat." (HR. Abu Dawud)
2. Tahapan kedua : Thin (tanah bercampur air/tanah
liat)
Tahap
kedua didalam proses penciptaan Nabi Adam adalah apa yang disebut dengan Thin. Thin artinya adalah tanah yang
bercampur dengan air (tanah liat). Jadi dari tahap pertama yang disebut Turab
atau debu yang masih kering tadi, kemudian allah membasahinya dengan air hingga
berubah menjadi seperti tanah liat. Air sangat diperlukan, sebab air adalah
persyaratan utama bagi semua makhluk hidup. Al-Qur’an menyebutkan proses
penciptaan nabi Adam pada tahapan kedua yang disebut Thin ini didalam Surat Al-An'am Ayat 2, Surat
Al-A'raf Ayat 12, Surat Al-Mu'minun Ayat 12, Surat As-Sajdah Ayat 7, Surat
ash-Shaffat Ayat 11, Surat Shad Ayat 71 dan 76, serta Surat Al-Isra' Ayat 61.
Berikut kutipan ayat-ayat tersebut.
a. Surat Al-An'am Ayat 2
هُوَ
الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ طِيْنٍ ثُمَّ قَضٰٓى اَجَلًا ۗوَاَجَلٌ مُّسَمًّى
عِنْدَهٗ ثُمَّ اَنْتُمْ تَمْتَرُوْنَ
Terjemahanya
2. Dialah
yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menentukan batas waktu hidup (masing-masing).
Waktu yang ditentukan (untuk kebangkitan setelah mati) ada pada-Nya. Kemudian,
kamu masih meragukannya. (Q.S. Al-An'am [6] : 2)
b. Surat Al-A'raf Ayat 12
قَالَ
مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسْجُدَ اِذْ اَمَرْتُكَ ۗقَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُۚ
خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ
Terjemahanya
12. Dia
(Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud
ketika Aku menyuruhmu?” Ia (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia.
Engkau menciptakanku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Q.S. Al-A'raf [7] : 12)
c. Surat Al-Mu'minun Ayat 12
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ
Terjemahanya
12. Sungguh,
Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang berasal) dari tanah. (Q.S. Al-Mu'minun [23] : 12)
d. surat As-Sajdah Ayat 7
الَّذِيْٓ
اَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهٗ وَبَدَاَ خَلْقَ الْاِنْسَانِ مِنْ طِيْنٍ
Terjemahanya
7. (Dia juga)
yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan memulai penciptaan
manusia dari tanah.
(Q.S. As-Sajdah [32] : 7)
e. Surat ash-Shaffat Ayat 11
فَاسْتَفْتِهِمْ
اَهُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمْ مَّنْ خَلَقْنَا ۗاِنَّا خَلَقْنٰهُمْ مِّنْ طِيْنٍ
لَّازِبٍ
Terjemahanya
11. Maka,
tanyakanlah kepada mereka (musyrik Makkah), “Apakah mereka (manusia) lebih
sulit penciptaannya ataukah selainnya (langit, bumi, dan lainnya) yang telah
Kami ciptakan?” Sesungguhnya Kami telah menciptakan (bapak) mereka (Adam) dari
tanah liat.
(Q.S. ash-Shaffat [37] : 11)
f. Surat Shad Ayat 71 dan 76
اِذْ
قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ طِيْنٍ
Terjemahanya
71.
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku
akan menciptakan manusia dari tanah. (Q.S. Shad [38] : 71)
قَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ
وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ
Terjemahanya
76. (Iblis)
berkata, “Aku lebih baik darinya, karena Engkau menciptakanku dari api,
sedangkan Engkau menciptakannya dari tanah.” (Q.S. Shad [38] : 76)
g. Surat Al-Isra' Ayat 61
وَاِذْ
قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ
قَالَ ءَاَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِيْنًاۚ
Terjemahanya
61.
(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu
semua kepada Adam.” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Ia (Iblis)
berkata, “Apakah aku harus bersujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari
tanah?”
(Q.S. Al-Isra' [17] : 61)
3. tahapan
ketiga : Hamaim Masnun (lumpur
hitam yang dicetak)
Pada
tahap ketiga didalam proses penciptaan Nabi Adam disebut Hamaim Masnun. Lafadz hama’ artinya “tanah yang
bercampur air dan berwarna kehitam-hitaman. Sedangkan lafadz masnun artinya “wadah
cetakan”. Jadi Hamaim
Masnun artinya lumpur yang berwarna hitam yang berbau yang sudah berbentuk/dicetak.
Jadi dari tahap sebelumnya yakni Thin (tanah yang dicampur air/tanah liat) kemudian
allah mendiamkanya dalam waktu yang sangat lama hingga warnanya menjadi hitam. Setelah
itu Allah mencetaknya atau membentuknya menjadi bentuk manusia yang kita kenal
sekarang ini. Dalam artian sudah terbentuk organ-organ tubuhnya seperti ada
kakinya, ada tanganya, ada perutnya, ada dadanya, ada kepalanya dll. peroses
tahapan ini dijelaskan oleh Al-Qur’an Surah Al-Hijr Ayat 26, 28 dan 33. Bunyi ayatnya
seperti ini
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ
Terjemahanya
26. Sungguh,
Kami benar-benar telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari
lumpur hitam yang dibentuk. (Q.S. Al-Hijr [15] : 26)
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ
بَشَرًا مِّنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ
Terjemahanya
28.
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku
akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang
dibentuk. (Q.S.
Al-Hijr [15] : 28)
قَالَ لَمْ اَكُنْ لِّاَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهٗ مِنْ
صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍ
Terjemahanya
33. Ia
(Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan bersujud kepada manusia yang
Engkau ciptakan dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” .” (Q.S. Al-Hijr [15] : 33)
4. tahapan
keempat : Shalshal kal fakhor (tembikar)
Tahapan
keempat didalam proses penciptaan Nabi Adam as adalah apa yang disebut dengan Shalshal
kal fakhor. Ibn Manzur
berkata bahwa kata Shalshal maknanya adalah tanah liat kering karena sinar
matahari yang bercampur dengan pasir. Imam Al-Razi menjelaskan didalam tafsirnya bahwa Lafadz
shalshal artinya adalah tanah yang sudah kering, setelah sebelumnya basah dan
lembab. Dalam al-Qur’an kata shalshal kal al-Fakhkhar yakni kerangka
matang dari tanah liat berbentuk manusia. Jadi makna dari Kata “Shalshal kal
Fakhor” yang merupakan tahap keempat proses penciptaan Nabi Adam adalah setelah
melalaui proses ketiga yang disebut Hamaim Masnun (lumpur hitam yang diberi
bentuk) kemudian berubah menjadi tanah liat yang sudah mengering karena panas
matahari, seperti tanah liat yang dijadikan tembikar.
tahapan
“Shalshal kal Fakhor” merupakan fase terakhir dari proses penciptaan manusia
pertama yakni Nabi Adam as. Sebab gambaran tanah yang hendak dijadikan Nabi
Adam telah sempurna dan matang. Baik bentuk maupun rupanya, karena telah
melalui beberapa tahapan yang memakan waktu yang sangat lama, dimulai dari
Turab, kemudian Thin, lalu Hamaim Masnun dan terakhir adalah Shalshal kal
fakhor. ada yang
mengatakan proses penciptaan Nabi Adam dari Tahap awal sampai Tahap akhir ini
memakan waktu sampai 120 tahun lamanya seperti keterangan yang disampaikan oleh
Syaikh Ahmad Al-Misry. Beliau
mengatakan : “tubuh Nabi Adam diselubungi dalam waktu 120 tahun, yaitu 40 tahun
di tanah yang kering, 40 tahun di tanah yang basah dan 40 tahun di tanah yang
hitam dan berbau.” namun dasar dari pendapat ini kurang kuat karena sekali lagi
riwayat ini bersumber dari riwayat israiliyat. Yang jelas tidak ada seorang pun
mengetahui berapa lama waktu penciptaan Nabi Adam as, sebab ini adalah rahasia allah swt saja.
Fase
atau tahapan keempat sekaligus terakhir ini diceritakan oleh Al-Qur'an pada empat
tempat. Tiga tempat
terdapat pada Surat Al-hijr yang bersamaan dengan fase ketiga. Sedangkan yang
keempat terdapat pada Surah Ar-Rahman Ayat 14 yang berbunyi :
خَلَقَ
الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ
Terjemahanya
14. Dia
telah menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. (Q.S. Ar-Rahman [55] : 14)
Setelah
tubuh nabi adam bentuknya telah sempurna, kemudian allah swt meniupkan rohnya
ketubuh nabi adam. Roh
tersebut ditiupkan oleh allah swt melalui ubun-ubun kepalanya, kemudian
berjalan kebawah sampai kepusarnya kemudian lanjut sampai kebetis kaki dan
terakhir sampai ketelapak kakinya. Setiap kali roh melewati bagian-bagian tubuh
nabi adam yang terbuat dari tanah tersebut, seketika tubuh nabi adam langsung
berubah menjadi daging dan darah. setelah roh tersebut telah masuk
seluruhnya kedalam tubuh nabi adam, kemudian nabi adam langsung sadar dan
berkata :Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. kemudian allah menyuruh
malaikat dan iblis untuk bersujud kepada nabi adam. Maka seluruh malaikat
bersujud kepadanya kecuali iblis sebagaimana yang tercantum dibanyak ayat dan
surat didalam al-qur’an.
Sujud
ini maknanya bukan menyembah nabi adam, akan tetapi maknanya hanya sebatas menghormatinya saja. Dan yang dimaksud roh disini
maknanya adalah energy kehidupan yang bersumber dari allah swt. kalau
diilustrasikan, tubuh manusia ibarat HP. Roh sama dengan listriknya, jiwa sama
dengan OS atau sistem operasinya seperti android, iOS, windows, dan blackberry.
Tubuh manusia sama dengan cassing HP-nya. Ayat al-Qur’an yang menjelaskan proses
peniupan ruh ini ada di surat shad ayat 72 yang berbunyi :
فَاِذَا
سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ
Terjemahanya
72. Apabila
Aku telah menyempurnakan (penciptaan)-nya dan meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke
dalamnya, tunduklah kamu kepadanya dalam keadaan bersujud.” (Q.S. Shad [38] : 72)
Penutup
Demikianlah
kurang lebih kisah ringkas tentang proses penciptaan nabi adam yang terbuat dai
tanah dalam 4 tahapan. Kisah ini saya ceritakan secara ringkas, kalau mau tahu
detailnya bisa dibaca pada kitab-kitab yang dikarang oleh para ulama terdahulu
seperti kitab qashashul ambiya yang dikarang oleh imam ibnu katsir, kitab
tarikh at-thabari yang dikarang oleh Imam ibnu jarir at-thabari dll. mungkin sekian
dulu kisahnya, pada tulisan selanjutnya kita akan bercerita tentang perlombaan
nabi adam dengan para malaikat dan godaan setan kepada nabi adam disurga hingga
dia terusir dari sana. Akhir kata wassalamu alaikum wr.wb.
Post a Comment