Top News

`Kisah Nabi Adam Part 1 (Awal mula penciptaan Nabi Adam)


Pendahuluan. 1

Keadaan langit dan bumi sebelum Nabi Adam diciptakan. 2

Berita yang menggemparkan dan protesnya para Malaikat 3

Devinisi Malaikat 5

Devinisi khalifah. 6

Penutup

 

Pendahuluan

Assalamu Alaikum Warohmatullah Hiwabarokatuh. sahabat semua, dalam agama-agama Abrahamik yang meliputi agama Yahudi, Kristen dan Islam, kita mengenal ada sosok manusia pertama yang menjadi bapak seluruh umat manusia di bumi, yaitu nabi Nabi Adam as.[1] Nabi Adam dalam kepercayaan ketiga agama ini adalah sosok manusia pertama yang diciptakan langsung oleh Tuhan. Allah swt menciptakan Nabi Adam dari bahan baku berupa tanah liat yang diambil dari seluruh jenis tanah yang ada di bumi. Oleh karena itulah warna kulit manusia beragam ada yang putih, hitam, coklat, seperti halnya warna tanah yang ada dibumi, demikian juga sifat manusia ada yang keras, kasar dan ada yang lembut seperti halnya jenis dan karakter tanah yang ada dibumi. Setelah bentuk tubuh Nabi Adam selesai diciptakan dan ditiupkan ruh kedalamnya, kemudian Tuhan memerintahkan seluruh malaikat untuk bersujud kepadanya.semua malaikat sujud kepada adam kecuali iblis.  Kemudian Allah swt menempatkan Nabi Adam dan istrinya yakni hawa disurga hingga nanti pada akhirnya Nabi Adam terusir dari surga akibat konspirasi jahat setan.

Kisah Nabi Adam ini diceritakan dalam berbagai ayat dan surat yang berbeda di dalam al-Qur’an dengan redaksi yang berbeda-beda. Namun kalau kita ingin mengetahui cerita ringkasnya, bisa dilihat didalam surat Al-Baqarah ayat 30-39. Tulisan ini akan menceritakan kisah para nabi mulai nabi adam sampai nabi Muhammad saw dari sudut pandang agama islam. Sumber-sumber yang kami pakai tentu saja al-Qur’an al-Karim, hadits-Hadits Nabi Muhammad, Kitab-Kitab Tafsir, dan terakhir kitab-kitab Sejarah yang ditulis oleh para ulama besar terdahulu seperti kitab Qashashul Anbiya yang ditulis oleh Imam Ibnu Katsir, kitab Shahih Tarikh At-Thabari yang dikarang oleh Imam At-Thabari, dll.

Mungkin video ini akan sangat panjang, maka saya akan membaginya menjadi beberapa Part atau bagian agar tidak terlalu panjang. Untuk kisah pertama dari serial video ini akan menceritakan kisah nabi adam mulai awal mula penciptaan, kemudia hidup disurga sampai nanti terusir kebumi dan wafat disana. Agar tidak menungggu lama, langsung saja kita masuk part pertamanya kisah Nabi Adam ini.

Keadaan langit dan bumi sebelum Nabi Adam diciptakan

Pada masa yang sangat lama, alam semesta ini dihuni oleh makhluk-makhluk yang diciptakan oleh allah swt. Allah swt juga menciptakan alam tidak hanya satu, tapi banyak. kita tidak tau ada berapa alam yang diciptakan olehnya. Untuk mempermudah anggaplah ada dua alam, yakni alam langit dan alam bumi. Di alam langit dihuni oleh para malaikat dan bangsa jin. Para malaikat bertugas mengatur alam raya ini atas printah allah swt. ada juga malaikat yang tugasnya hanya beribadah dan memuji tuhan saja. Kita tidak tau berapa jumlah mereka yang sebenarnya, karena sangat banyak. Yang jelas hanya tuhan saja yang tau berapa sebenarnya jumlah mereka. Selain para malaikat, alam langit dahulu juga dihuni oleh bangsa jin. Dahulu jin-jin tersebut hidup berdampingan bersama para malaikat. Seperti halnya malaaikat, Mereka beribadah kepada tuhan dan selalu patuh mengemban setiap tugas darinya. Kemudian dialam bumi yang kita tinggali ini dahulu dihuni oleh binatang, tumbuhan dan bangsa jin yang lebih rendah kastanya disbanding jin-jin yang menghuni alam langit. Tabiat jin yang menghuni bumi ini sama seperti manusia sekarang. Mereka suka berperang satu sama lain dan membuat kerusakan hingga suatu hari bangsa jin ini dibinsakan oleh para malaikat yang dipimin oleh azazil yaitu ketuanya bangsa jin yang ada dilangit. Kalau dalam agama lain sosok azazil ini disebut Lucifer. Jadi disini konteksnya ketua bangsa jin yang menghuni langit memimpin para malaikat untuk membinasakan bangsa jin yang menghuni bumi.

Setelah tragedy pemusnahan masal tersebut Azazil semakin terkenal dan dihormati oleh para malaikat dan jin yang ada dilangit. Dia mendapat gelar yang bermacam macam disetiap tingkatan langit. Pada langit pertama, dikenal dengan nama al-Abid artinya yang ahli ibadah. Pada langit kedua, dikenal dengan nama az-Zahid artinya yang ahli zuhud, kemudian di langit ketiga, dikenal dengan nama Al-'Arif artinya yang bijaksana. Pada langit keempat, dikenal dengan nama Al-Wali artinya yang terkasih atau yang melindungi. Pada langit kelima, dikenal dengan nama At-Taqi artinya yang bertaqwa, di langit keenam, dikenal dengan nama Al-Khazin artinya harta karun yang tersembunyi, dan pada langit ketujuh, dikenal dengan nama 'Azazil artinya makhluk yang  mulia.

Salah satu gelarnya tersebut adalah at-taqi yang artinya makhluk yang paling bertaqwa sebab dia rela menghabisi klan atau bangsanya sendiri yaitu bangsa jin yang menghuni bumi. Oke sampai sini paham ya… setelah tugas dilaksanakan kemudian kedamaian dan keseimbangan alam semesta terjadi lagi untuk waktu yang lama. Namun kedamaian tersebut pada suatu hari rusak, sebab pemimpin jin yang paling dihormati, yang paling kuat, dan yang paling tampan tersebut yakni azazil untuk pertama kalinya menolak perintah tuhan yang maha esa, hingga akhirnya dia dan para anak buahnya diusir dari alam langit oleh tuhan dan kemudian dijatuhkan ke alam bumi. Dia kemudian kita kenal dengan sebutan iblis. Kalau dalam agama lain dia disebut Lucifer artinya malaikat yang jatuh. Nah dari sinilah cerita kita dimulai.

Berita yang menggemparkan dan protesnya para Malaikat

Pada suatu hari allah swt tuhan semesta alam mengumumkan kepada penduduk langit, bahwa dia akan menciptakan seorang khalifah atau wakil tuhan untuk mengurus bumi menggantikan bangsa jin yang dahulu pernah dimusnahkan oleh azazil dan kawan-kawan malaikatnya. Mendengar berita yang menggegerkan tersebut, sontak sebagian para malaikat protes kepada allah swt, utamanya adalah malaikat yang dahulu ditugaskan untuk memusnakan bagsa jin dibumi yang dipimpin oleh azazil. Para malaikat beranggapan percuma saja tuhan menciptakan makhluk yang bernama manusia kalau sepesifikasinya atau sifat dan karakternya hampir sama dengan bangsa jin yang dahulu pernah mereka musnahkan. yaitu suka berperang satu sama lain. Mendengar protes sebagian malaikat tersebut, kemudian allah swt tuhan semesta alam lalu berfirman yang diabadiakan oleh al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi:

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Terjemahanya

30.  (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah13) di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”  (QS. Al-Baqarah [2]: 30)

Setelah mendengar jawaban dari allah swt tersebut, sontak semua malaikat terdiam dan patuh kepadanya. siapapun tidak bisa mengelak dari ketetapan ini. Dalam hal ini Imam Ibnu Katsir berpendapat didalam kitabnya Qashasul ambiya, beliau berkata; sebenarnya para malaikat tidak memprotes rencana Allah SWT tersebut atau iri kepada manusia, akan tetapi pertanyaan para malaikat tersebut hanya sebagai wujud keingintahuan mereka terhadap hikmah dibalik penciptaan Adam As.[2] Singkat cerita allah mengutus sejumlah malaikat kebumi untuk mengambil seluruh jenis tanah yang ada dibumi. Oleh karena itulah nantinya manusia warna kulitnya berbeda-beda. ada yang hitam, kuning, merah, putih, coklat dan lain-lain sama seperti warna tanah. Tanah warnanya juga ada yang hitam, kuning, merah, putih, coklat dan lain-lain. Kemudian sifat manusia juga berbeda-beda ada yang lembut, halus, kasar, lunak dan keras sama seperti sifat tanah. Tanah juga sama sifatnya ada yang lembut, halus, kasar, lunak dan keras.

Devinisi Malaikat

Sebelum kepembahasan lebih jauh kita cari tau dulu apa itu malaikat dan apa itu khalifah. menurut Imam Ibnu Jarir At-Thabari, kata مَلَائِكَةٌ merupakan bentuk jamak, bentuk tunggalnya adalah kata مَلْأَكْ dengan meng-sukun lamnya dan memfathah hamzahnya. adajuga yang membacanya مَلَكْ dengan memfathah lamnya dan membuang hamzahnya. Mereka adalah makhluk-makhluk berakal yang menjadi duta Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan Wahyu dan Risalahnya kepada para Nabi dan Rasul. Demikianlah keterangan dari imam Ibnu Jarir At-Thabari didalam kitabnya Tafsir At-Thabari.[3] M. Qurais Shihab juga menjelaskan didalam bukunya yaitu Tafsir Al-Misbah bahwa kata مَلَائِكَةٌ yang merupakan bentuk jamak, kata ini terambil dari kata مَلَكْdan kata ini terambil dari kataأَلَكَatau kata مَأْلَكَةْ yang artinya adalah mengutus atau perutusan atau Risalah. adajuga yang berpendapat kata Malaikat berasal dari kata لَأَكَ yang artinya menyampaikan sesuatu.

Jadi bisa diartikan bahwa yang dimaksud Malaikat adalah utusan-utusan Tuhan untuk berbagai tugas termasuk menyampaikan sesuatu dari tuhan yang berupa wahyu.[4] Al-Raghib Al-Asfihani menulis dalam kitabnya Al-Mufrodat fi Ghoribil Qur’an bahwa menurut para pakar nahwu asal kata مَلَائِكَةٌadalah الْمَلَكُ” sedangkan para peneliti menganggap asal kataمَلَائِكَةٌadalah الْمِلْكُ ia berkata: Kata مَلَائِكَةٌ yang diartikan Malaikat yang mempunyai kekuasaan terhadap suatu perkara dalam bentuk siasat, maka ia disebut dengan مَلَكٌdengan memfathah kan huruf lam (ل) nya, sedangkan golongan manusia yang mempunyai kekuasaan maka ia disebut dengan مَلِكٌdengan mengkasrah kan huruf lam (ل) nya. Oleh karena itu, maka setiap مَلَائِكَةٌpasti mempunyai kekuasaan, namun tidak setiap yang berkuasa dinamakan Malaikat.[5]

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam muslim malaikat ini terbuat dari cahaya, haditsnya berbunyi sebagai berikut:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم خُلِقَتِ المَلٰئِكَةُ مِنْ نُوْرِ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجِ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ اٰدَمَ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

Artinya

Rasulullah saw bersabda,”Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari Sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian.” (H.R. Muslim)

Devinisi khalifah

Kata خَلِيْفَةٌberasal dari akar kata خَلَفَyang diikutkan wazan فَعِيْلَةٌmenjadiخَلِيْفَةٌyang artinya adalah pengganti/menggantikan, hal ini bisa dilihat dari perkataan orang arab berikut خَلَفَ فُلَانٌ فُلَانًا فِي هَذَا الْأَمْرِyang artinya “fulan menggantikan posisinya didalam urusan ini”. Makna ini juga bisa ditemukan didalam al-Qur’an surat Yuunus ayat 14 yang berbunyi:

 ثُمَّ جَعَلْنَاكُمْ خَلَائِفَ فِي الْأَرْضِ مِنْ بَعْدِهِمْ لِنَنْظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُونَ

artinya

"Kemudian Kami jadikan kalian sebagai pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kalian berbuat. "(Qs. Yuunus [10]: 14).[6]

Qurais shhab menulis dalam tafsirnya sebagai berikut: “Perlu dicatat, bahwa kata khalifah pada mulanya berarti yang menggantikan atau yang datang sesudah siapa yang datang sebelumnya. Atas dasar ini, ada yang memahami kata khalifah disini dalam arti yang menggantikan Allah dalam menegakkan kehendak-Nya dan menerapkan ketetapan-ketetapan Nya dibumi, tetapi bukan karena Allah tidak mampu atau menjadikan manusia berkedudukan sebagai Tuhan, namun karena Allah bermaksud menguji manusia dan memberinya penghormatan. Ada lagi yang memahaminya dalam arti yang menggantikan makhluk lain dalam menghuni bumi ini.”

Hasan Bashri berpendapat manusia disebut khalifah karena posisi mereka  saling menggantikan diantara mereka, dan mereka adalah anak cucu Adam yang menggantikan bapak mereka Adam, dan setiap generasi menggantikan generasi yang sebelumnya, Dari makna diatas bisa kita ketahui bahwasanya seorang pemimpin yang agung disebut khalifah karena posisinya menggantikan pemimpin sebelumnya seperti halnya Khalifah Abu Bakar As-Shidiq yang menggantikan posisinya Nabi Muhammad Saw sebagai kepala Negara, kemudian Khalifah Umar bin Khattab yang menggantikan posisinya Khalifah Abu Bakar As-Shidiq, kemudian Khalifah Utsman bin Affan yang menggantikan posisinya Khalifah Umar bin Khattab, kemudian Khalifah Ali bin Abu Thalib yang menggantikan posisinya Khalifah Utsman bin Affan dst.

Kembali ke ayat tadi, kok malaikat bisa tau bahwa makhluk baru yang akan diciptakan oleh Allah SWT yaitu Nabi Adam dan keturunanya, karakter mereka suka merusak dan menumpahkan darah? Imam Ibnu Katsir menyebutkan beberapa pendapat ulama mengenai masalah ini. Diantaranya adalah: Pendapat pertama bersumber dari Qatadah, bahwa para malaikat bisa tau manusia yang akan diciptakan oleh Allah SWT karakternya suka merusak dan menumpahkan darah sebab hal tersebut telah terjadi sebelumnya, yaitu sebelum penciptaan Nabi Adam AS telah terjadi kerusakan dan pertumpahan darah yang dilakukan oleh bangsa jin dan bangsa binatang yang kesemuanya itu disaksikan oleh para malaikat, makanya malaikat berkata demikian sebagaimana diceritakan dalam ayat 30 surat Al-Baqarah. Pendapat ini dikuatkan oleh Abdullah bin umar, dia berkata: 2000 tahun sebelum penciptaan nabi adam as, bangsa jin telah melakukan kerusakan dan pertumpahan darah dimuka bumi, kemudian allah swt mengirim pasukan malaikat untuk menghancurkan mereka, para malaikat mengusir bangsa jin tersebut hingga ke pulau-pulau yang dikelilingi lautan demikian tulis Imam Ibnu Katsir didalam kitabnya Qashasul Ambiya.[7]

Pendapat kedua bersumber dari ibnu abbas yang dia dapat dari al-hasan. Menurut pendapat ini, para malaikat bisa tau karakter manusia yang akan diciptakan oleh Allah SWT karena mendapat ilham darinya. Pendapat lain mengatakan bahwa para malaikat bisa mengetahuinya setelah mereka melihat ke lauhul mahfudz. Kemudian pendapat selanjutnya bersumber dari Abu Ja’far al Baqir bahwa para malaikat bisa mengetahui karakter manusia yang akan diciptakan itu karena mendapat informasi dari malaikat harut dan marut, yang mana malaikat harut dan marut ini mendapatkan informasi ini dari malaikat yang kedudukanya lebih tingi lagi yang bernama as-sijilli. Pendapat lain mengatakan para malaikat bisa mengetahuinya karena biasanya karakter dan perbuatan mahluk yang ada dibumi memang yang demikian itu.

Sedangkan makna perkataan malaikat yang berbunyi “وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ sedangkan kami senantiasa bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” maksudnya adalah para malaikat senantiasa beribadah kepada Allah SWT dan tidak ada yang bermaksiat kepadanya, jika penciptaan manusia dimaksudkan untuk beribadah kepadanya, maka para malaikat telah lebih dahulu beribadah kepada tuhan siang malam tanpa lelah dan bosan, lalu untuk apa tuhan menciptakan manusia? begitulah kira-kira pikiran para malaikat. Kemudian keraguan para malaikat tersebut dijawabnya dengan firmanya yang singkat seperti ini اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Apa maksudnya ? imam ibnu katsir menjelaskan maksud jawaban tuhan ini adalah tuhan mengetahui kemaslahatan dibalik penciptaan manusia, diantara manusia ada golongan yang drajatnya lebih tinggi dari para malaikat manapun, yakni para nabi, rasul dan para wali. Sebab para malaikat bisa beribadah tanpa lelah dan bosan itu wajar karena tidak mempunyai nafsu, berbeda dengan manusia yang mempunyai nafsu, maka jika ada manusia yang bisa mengalahkan nafsunya demi mengabdi, beribadah dan mengharapkan ridho tuhanya, maka drajatnya lebih tinggi dari para malaikat.

Penutup

Demikianlah kurang lebih rencana tuhan ketika akan menciptakan manusia dan ditentang atau diragukan oleh para malaikat dengan argument mereka. Namun allah punya rencana besar yang tidak diketahui oleh para malaikat. Yaitu rencana bahwa allah akan menitipkan pengelolaan bumi kepada manusia yang terealisasi lewat drama kehidupan manusia dibumi dan permusuhanya dengan iblis yang dilaknat. Mungkin sekian dulu, Untuk lanjutanya tunggu di part-part selanjutnya. Akhir kata Wassalamu alaikum WR.WB.

 



[1] Yahudi, islam dan Kristen disebut agama abrahamik karena ketiga agama ini mengklaim melanjutkan ajaran nabi Ibrahim atau Abraham. Dan juga karena ketiga pendiri agama ini merupakan keturunan nabi Ibrahim as.

[2] Imam Ibnu Katsir, Kisah para Nabi dan Rasul, (Jakarta: Pustaka As-Sunnah, 2007), Hlm. 20

[3] Ibnu Jarir At-Thabari, Tafsir At-Thabari, (). Hlm. 519-520

[4] M. Qurais Shihab, Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2000), Hlm. 142

[5] Al-Raghib al-Asfihani, al-mufrodat fi Ghoribil Qur’an, (Depok: Pustaka Khazanah Fawa'id, 2017), hlm. 526

[6] Ibnu Jarir At-Thabari, Tafsir At-Thabari, (). Hlm. 521

[7] Imam Ibnu Katsir, Kisah para Nabi dan Rasul, (Jakarta: Pustaka As-Sunnah, 2007), Hlm. 20

Post a Comment

Previous Post Next Post