Top News

Serial Akhir Zaman part 2_tanda-tanda kiamat Sugra yang pertama

 


Serial Akhir Zaman part 2_tanda-tanda kiamat kecil yang pertama

 

Daftar isi

Pendahuluan. 1

1. Diutusnya Nabi Muhammad SAW... 2

a. Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi 2

b. Nabi Nabi sebelum Nabi Muhammad diutus hanya untuk umat tertentu. 3

c. Jumlah para Nabi dan Rasul 5

d. hadits hadits yang menegaskan dekatnya hari kiamat 7

Penutup. 10

 

 

Pendahuluan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, sahabat Pena Ensiklopedia Islam! Selamat datang kembali di serial Akhir Zaman. Pada episode sebelumnya, kita telah membahas bagaimana manusia adalah makhluk terakhir yang diciptakan di bumi, ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits yang menunjukkan bahwa kiamat sudah dekat, serta definisi tanda-tanda hari kiamat.

Di episode kali ini, kita akan masuk lebih dalam ke pembahasan tanda-tanda kiamat, khususnya tanda-tanda kecil atau sughra. Mayoritas ulama membagi tanda-tanda kiamat menjadi dua, yaitu tanda-tanda kecil (sughra) dan tanda-tanda besar (kubra). Ada juga pendapat yang menambahkan tanda-tanda sedang (wustha), tetapi kali ini kita akan fokus pada pembagian yang paling umum, yaitu sughra dan kubra.

Mari kita mulai!

1. Diutusnya Nabi Muhammad SAW

Tanda tanda kecil (alamat sughro) dari Hari Kiamat yang pertama adalah diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi. Jika ada yang bertanya, lah kan Nabi Muhammad di utus ke dunia sudah 14 abad yang lalu atau sudah 1400 tahun yang lalu, tapi kok belum kiamat kiamat juga sampai sekarang. Iya memang Nabi Muhammad sudah sangat lama di utus, sudah 14 abad lebih, tapi angka ini tidak ada apa apanya, jika dibandingkan dengan usia alam semesta yang sudah 13,4 milyar tahun lamanya menurut para ilmuan. Sama sekali ngga ada artinya. Jika di ilustrasikan usia alam semesta adalah dari terbit fajar sampai tenggelamnya mata hari, manusia baru ada di bumi itu di detik detik terakhir menjelang matahari mau terbenam, dan Nabi Muhammad di utus kebumi itu di detik terakhirnya.

Pertanyaannya kenapa diutusnya Nabi Muhammad sebagai pertanda kiamat ? para ulama terdahulu sudah menjelaskan perkara ini. Yuk simak ringkasanya.

a. Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi

yang pertama kenapa di utusnya Nabi Muhammad merupakan pertanda awal akan datangnya hari kiamat ? menurut keterangan dari para ulama adalah, karena Nabi Muhammad adalah penutup para Nabi. Dari sekian banyak Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah kemuka bumi, yang terakhir adalah Nabi Muhammad SAW. Nah jika Nabi terakhirnya sudah di utus, tentu sudah tidak ada Nabi lagi setelahnya dan dunia akan di reset ulang oleh yang punya alias KIAMAT.

Adapun dalil dari Al-Qur’an yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir adalah Surat Al-Ahzab ayat 40.

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَلٰكِنْ رَّسُوْلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا ࣖ ٤٠

Terjemahnya:

Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, melainkan dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Ayat ini secara eksplisit menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah khatam an-nabiyyin (penutup para nabi). Para ulama menafsirkan bahwa setelah Nabi Muhammad, tidak ada lagi Nabi yang akan diutus, hal ini menjadikan kedatangannya sebagai tanda dimulainya akhir zaman.

Selain al-Qur’an yang secara eksplisit menyebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah penutup para Nabi, ada juga hadits yang menjelaskan hal yang sama, salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi.

"إِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي كَذَّابُونَ ثَلَاثُونَ، كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ، وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ، لَا نَبِيَّ بَعْدِي."

Terjemahnya:

"Sesungguhnya akan ada dalam umatku tiga puluh pendusta; masing-masing mengaku bahwa dia adalah Nabi. Padahal, aku adalah penutup para Nabi; tidak ada Nabi setelahku." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi)

Hadits ini mempertegas bahwa tidak ada lagi nabi yang akan diutus setelah Nabi Muhammad, sehingga misi kenabian beliau menjadi penanda bagi awal akhir zaman.

b. Nabi Nabi sebelum Nabi Muhammad diutus hanya untuk umat tertentu

kenapa diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir merupakan pertanda awal dari sekian banyak tanda menjelang hari kiamat ? sebab Nabi Nabi yang di utus sebelum beliau, hanya untuk umat tertentu, berbeda dengan Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman. Didalam  al-Qur’an surat An-Nahl ayat 36 dikatakan bahwa Allah swt mengutus para Nabi dan Rasul kepada setiap umat, misi mereka sama yakni mengajak umatnya masing-masing untuk menyembah tuhan yang maha esa, ayat al-Qur’an tersebut bunyinya sebagai berikut:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ ٣٦

Terjemahanya

36.  Sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah dan jauhilah tagut!” Di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang ditetapkan dalam kesesatan. Maka, berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul). (Q.S. An-Nahl [16]: 36)

Ayat diatas menjelaskan bahwa Setiap rasul yang diutus oleh Allah membawa misi yang sama, yaitu mengajak umatnya untuk beribadah hanya kepada Allah dan menjauhi "Thaghut". Thaghut di sini merujuk pada segala sesuatu yang disembah selain Allah, termasuk berhala, setan, atau apa pun yang menghalangi manusia dari jalan kebenaran. Setelah penyampaian dakwah oleh para rasul, manusia terbagi menjadi dua golongan:

·       Mendapat Petunjuk: Mereka yang menerima ajakan para rasul dan beribadah hanya kepada Allah.

·       Tetap dalam Kesesatan: Mereka yang menolak ajakan tersebut dan tetap dalam penyembahan kepada selain Allah.

Di ayat ini, Allah juga mengingatkan agar manusia memperhatikan akibat yang menimpa orang-orang yang mendustakan para rasul sebelumnya, sebagai pelajaran agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

c. Jumlah para Nabi dan Rasul

Tidak semua Nabi dan Rasul diceritakan didalam al-Qur’an, namun hanya sebagian saja yang diceritakan yakni hanya 25 Nabi dan Rasul saja sebagaimana tertera dalam Surat Ghafir ayat 78.

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ ٧٨

Terjemahanya

78.  Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus rasul-rasul sebelum engkau (Nabi Muhammad). Di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul pun membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka, apabila telah datang perintah Allah (hari Kiamat), diputuskanlah (segala perkara) dengan adil. Ketika itu, rugilah para pelaku kebatilan. (Q.S. Ghafir [40]: 78)

Kemudian dalam ayat yang lain Allah SWT juga mengulangi pernyataan yang sama, bahwa ada Nabi dan Rasul yang telah diutus sebelum Nabi Muhammad SAW, namun tidak diceritakan di dalam Al-Qur’an sebagaimana tertera dalam Surat an-Nisa Ayat 164 yang berbunyi:

وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنٰهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۗوَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًاۚ ١٦٤

Terjemahanya

164.  Ada beberapa rasul yang telah Kami ceritakan (kisah) tentang mereka kepadamu sebelumnya dan ada (pula) beberapa rasul (lain) yang tidak Kami ceritakan (kisah) tentang mereka kepadamu. Allah telah benar-benar berbicara kepada Musa (secara langsung).[1] (QS an-Nisa [4]: 164).

Kalau begitu pertanyaanya Sebenarnya ada berapa Jumlah seluruh Nabi dan Rasul yang telah di utus ? jawabanya sangatlah banyak. dalam salah satu hadits disebutkan bahwa jumlah seluruh Nabi adalah 120.000, sedangkan jumlah seluruh Rasul adalah 313 sebagaimana bunyi hadits yang bersumber dari Abu Dzar yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban bahwasanyanya Rasulullah SAW bersabda:

قلت : يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمِ الْأَنْبِيَاءُ قَالَ: ( مِائَةُ أَلْفٍ وَعِشْرُونَ أَلْفًا)، قُلْتُ :يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمِ الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ؟ قَالَ : (ثَلَاثُ مِائَةٍ وَثَلَاثَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا)

Artinya: “Aku berkata: Wahai Rasulullah! Ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah menjawab: Nabi ada 120.000 orang. Aku berkata: Wahai Rasulullah! Ada berapa jumlah Rasul? Rasulullah menjawab: Rasul ada 313 orang. Mereka sangat banyak,”. (HR. Ibnu Hibban).

Semua Nabi dan Rasul tersebut diutus untuk kaum tertentu atau kaumnya masing masing. Ketika janji yang benar yakni hari kiamat semakin dekat maka Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat Manusia, tidak seperti nabi-nabi terdahulu yang diutus hanya untuk kaum atau bangsa tertentu. Allah SWT menjadikan beliau sebagai penutup para nabi dan rasul dan menjadikan ajaran islam/risalah islam sebagai penutup risalah yang datang dari langit. Sehingga tidak ada lagi Nabi yang datang setelah Nabi Muhammad SAW wafat, dan tidak adalagi Risalah atau ajaran yang turun sesudah Risalah Islam, karena risalah Islam sudah sempurna untuk membimbing umat manusia sampi hari kiamat sebagaimana dikatakan oleh petikan salah satu ayat al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 3 yang bunyinya:

.....اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ......... ٣

Terjemahanya

…….Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu….. (QS. al-Maidah [5]: 3)

d. hadits hadits yang menegaskan dekatnya hari kiamat

Islam adalah agama terakhir yang dibawa oleh Nabi terakhir sampai nanti datangnya hari kiamat. Maka diutusnya nabi Muhammad merupakan gerbang pertama atau tanda pertama dari rangkaian tanda-tanda akan sudah dekatnya hari kiamat itu terjadi.

Rasulullah saw bersabda :

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ كَفَضْلِ إِحْدَاهُمَا عَنِ الْأُخْرَى وَضَمَّ السَّبَّابَةُ وَالْوُسْطَى

Artinya: (jarak) diutusnya aku dengan hari kiamat seperti dua jari ini, seperti keutamaan salah satunya atas yang lain, sambil beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya. (H.R. Bukhari, Muslim dan At-Tirmidzi, Jami’ul Ushul: X/384 ).

Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda:

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَذِهِ وَهَذِهِ إِنْ كَادَتْ لَتَسْبِقُنِيْ

Artinya: (jarak) antara aku diutus dengan hari kiamat seperti ini dengan ini, dan hampir saja hari kiamat itu mendahuluiku.

Dua Hadits ini menegaskan setegas tegasnya bahwa terutusnya rasulullah saw merupakan tanda kiamat yang pertama, risalah yang dibawanya adalah risalah yang terakhir dan umatnya adalah umat akhir zaman. terutusnya beliau dibarengi dengan tibanya hari kiamat dengan isyarat jari telunjuk dengan jari berikutnya (jari tengah) Sementara sabda beliau ” dan hampir saja hari kiamat itu mendahuluiku” maknanya adalah betapa dekatnya hari kiamat itu dengan masa diutusnya beliau.[2]

Walaupun hadits tersebut disampaikan oleh rasulullah saw 1.400 tahun yang lalu dan sampai sekarang belum juga kiamat, tetap kami katakan kiamat sudah dekat, sebab angka 1.400 tahun walaupun lama, tapi tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan umur dunia yang sudah milyaran tahun lamanya. Dan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan umur alam semesta yang sudah mencapai 13,5 milyar tahun lamanya. Terlebih tidak ada apa-apanya bila berada dihadapan ilmunya Allah swt yang satu hari disisinya sama dengan seribu tahun menurut perhitungan kita didunia. Allah swt berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 47

وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالْعَذَابِ وَلَنْ يُّخْلِفَ اللّٰهُ وَعْدَهٗۗ وَاِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَاَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوْنَ ٤٧

Terjemahanya

47.  Mereka (kaum musyrik Makkah) meminta kepadamu (Nabi Muhammad) agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. (Q.S. Al-Hajj [22]: 47)

Rasulullah saw juga bersabda yang berbunyi:

بُعِثْتُ فِيْ نَسَمِ السَّاعَةِ

Artinya: aku diutus pada awal tanda kiamat. (H.R. Ahmad dalam musnadnya dan Al-Hakim dalam Al-kunya)

Dalam riwayat lain redaksinya berbunyi:

بُعِثْتُ فِيْ نَفَسِ السَّاعَةِ

Artinya: aku diutus pada awal tanda kiamat.  (H.R. Tirmidzi)

Kata Nasamis Sa'ah, (نَسَمِ السَّاعَةِ) sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Atsir ialah berasal dari kata An-Nasim, (النَّسِيْم) yakni awal tiupan angin yang lemah. Artinya, aku diutus pada permulaan tanda-tanda kiamat. Artinya makna hadits diatas ialah Rasulullah saw diutus pada permulaan waktu terjadinya hari kiamat. Jarak antara beliau diutus dengan terjadinya hari kiamat sangat pendek seperti jarak ujung jari telunjuk dengan ujung jari tengah. Hadits tersebut juga merupakan penguat mutlak akan dekatnya hari kiamat, oleh karena itulah Allah swt berfirman:

اِنَّهُمْ يَرَوْنَهٗ بَعِيْدًاۙ ٦ وَّنَرٰىهُ قَرِيْبًاۗ ٧

Terjemahannya: Sesungguhnya mereka memandangnya (siksaan itu) jauh (mustahil terjadi). sedangkan Kami memandangnya dekat (pasti terjadi). (QS. al-Ma’arij [70]: 6-7)

Pendapat Para Ulama

Para ulama klasik dan kontemporer sepakat bahwa diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah tanda awal dari perjalanan menuju akhir zaman. Berikut adalah beberapa penjelasan mereka:

1. Imam Al-Qurthubi dalam _Tafsir Al-Qurthubi_ menyatakan bahwa:

"Dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW, seluruh tanda kecil Hari Kiamat telah dimulai. Beliau adalah rahmat bagi alam semesta dan penutup para nabi. Maka, umat Islam harus memahami bahwa kedekatan Hari Kiamat adalah nyata."

2. Ibn Hajar Al-Asqalani dalam _Fathul Bari_ menjelaskan:

 "Hadits tentang kedekatan antara diutusnya Nabi Muhammad dengan Kiamat menunjukkan bahwa meskipun masa itu tampak lama menurut manusia, tetapi dibandingkan dengan umur dunia, itu adalah waktu yang sangat singkat."

Penutup

Sahabat semua, inilah pembahasan tanda kecil pertama dari kiamat, yaitu diutusnya Nabi Muhammad SAW. Diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah salah satu tanda awal dari Hari Kiamat. Hal ini menandai dimulainya akhir zaman, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an, hadits shahih, dan penjelasan para ulama. Kedatangan Nabi Muhammad membawa misi kenabian terakhir yang melengkapi risalah para nabi sebelumnya, sekaligus menjadi pengingat bagi umat manusia untuk bersiap menghadapi hari akhir dengan keimanan dan amal shaleh. Insya Allah, di tulisan berikutnya kita akan membahas tanda-tanda lainnya. Jangan lupa untuk terus mendukung channel ini dengan menyukai, membagikan, dan mengaktifkan notifikasi agar tidak ketinggalan pembahasan penting berikutnya.

Wallahu a'lam bishawab. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



[1] Di antara keistimewaan Nabi Musa a.s. adalah dapat berbicara dengan Allah Swt. secara langsung sehingga disebut kalīmullāh. Semua nabi yang lain menerima firman Allah Swt. melalui perantaraan Jibril, kecuali Nabi Muhammad saw. yang dapat berbicara langsung dengan Allah Swt. pada waktu mikraj.

[2] Ulama memberikan dua penafsiran terkait isyarat dua jari rasululllah tersebut. Penafsiran Pertama maknanya saling berdekatan yakni antara nabi Muhammad hingga hari kiamat tidak ada nabi lagi, dan masa terutusnya beliau ini sudah mendekati tibanya hari kiamat. Penafsiran kedua maknanya antara terutusnya nabi Muhammad hingga hari kiamat mirip seperti perbedaan panjang antara jari telunjuk dengan jari tenggah, yaitu batas yang tersisa dari jari tengah jika dibandingkan dengan jari telunjuk adalah batas sisa kehidupan manusia dibumi yang dimulai dengan diutusnya rasulullah saw.


Post a Comment

Previous Post Next Post