Top News

Kisah Nabi Adam AS part 3 (peniupan Ruh kedalam Jazad Adam)


Daftar isi

Pendahuluan. 1

1. Peniupan Ruh kedalam Jazad Nabi Adam AS dan pembangkangan Iblis. 1

1)    Surat Al-Hijr ayat 28-44. 2

2)    Surat As-sajdah ayat 7-9. 5

3)    Surat al-Baqarah ayat 34. 5

4)    Surat  Al-A’raf ayat 11-18. 5

5)    Surat Al-Isra' ayat 61-65. 7

6)    Surat Al-Kahfi ayat 50. 8

7)    Surat Thaa Ha ayat 116. 9

8)    Surat Shad ayat 71-85. 9

2. Akar keangkuhan dan kesombongan iblis. 11

3. Iblis bukan golongan Malaikat 12

4. Allah SWT mengajarkan ilmu kepada Adam AS yang melebihi ilmunya para malaikat 13

Penutup. 15

 

Pendahuluan

Assalamu alaikum warahmatullah hiwabarakatuh, sahabat semua, pada tulisan saya yang kemarin, saya telah menceritakan tentang proses penciptaan nabi Adam dari unsur tanah yang melalui empat proses atau empat tahapan, yakni turab (debu) , thin (tanah liat), hamaim masnun (lumpur hitam bau yang diberi bentuk) dan sholshol kal fakhor (tanah kering seperti tembikar). Maka tulisan kali ini saya akan melanjutkan kisah nabi adam ini dengan menceritakan ketika nabi adam saat ditiupkan ruh tuhan dan pembangkangan iblis, serta ketika tuhan memperlihatkan keunggulanya dibanding para malaikat.

1. Peniupan Ruh kedalam Jazad Nabi Adam AS dan pembangkangan Iblis

Ketika tubuh Nabi Adam AS masih berupa lumpur hitam, Allah mendiamkanya dalam jangka waktu yang lama, menurut sebagian riwyat 40 tahun lamanya, saat itu iblis melintas dihadapan Nabi Adam AS dan berkata: “sungguh engkau diciptakan untuk suatu urusan yang besar”[1]. kemudian ketika waktunya peniupan Ruh tiba, Allah SWT menyuruh seluruh Malaikat termasuk Iblis didalamnya yang ketika itu masih patuh terhadap perintah Allah SWT, untuk hadir dalam prosesi peniupan Ruh tersebut. Proses peniupan Ruh kedalam tubuh Nabi Adam AS diceritakan oleh Imam Ibnu Katsir didalam kitabnya Qashashul ambiya dengan mengutip Imam Ibnu Hiban, bahwasanya "Saat Ruh ditiupkan kepada Nabi Adam AS, lalu Ruh sampai di kepala, Adam bersin lalu mengucapkan, ‘Segala puji bagi Allah, Rabb seluruh Alam.' Allah Tabaraka wa Ta'ala menjawab, 'Semoga Allah merahmatimu'."[2] Dalam riwayat lain yang bersumber dari Al-Hafizh Abu Bakar Al-Bazzar diceritakan 'Saat Allah menciptakan Adam, Adam bersin lalu mengucapkan, ‘Alhamdulillâh!' Rabb-nya menjawab, 'Semoga Rabb-mu merahmatimu, wahai Adam!"[3]

Pristiwa besar ini yang nantinya akan merubah tatanan kehidupan di bumi untuk selamanya dan menjadi tonggak awal drama kehidupan Manusia dimuka bumi ini. Sebab Ketika Ruh ditiupakan ketubuh Nabi Adam AS, seketika adam pun hidup dan Allah SWT menyuruh seluruh malaikat dan iblis untuk bersujud keada Nabi Adam AS, akan tetapi iblis menolak perintah Allah SWT tersebut seperti yang diceritakan dibanyak surat dan ayat dalam Al-Qur’an dengan redaksi yang berbeda-beda, yaitu: Q.S. Al-Hijr [15]: 28-44, Q.S. As-sajdah [32]: 7-9, Q.S. Al-baqarah [2]: 34, Q.S. Al-A’raf [7]: 11-18, Q.S. Al-Isra' [17]: 61-65, Q.S. Al-Kahfi [18]: 50, Q.S. Thaa Ha [20]: 116, Q.S. Shad [38]: 71-85.

1)      Surat Al-Hijr ayat 28-44

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ ٢٨ فَاِذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ ٢٩ فَسَجَدَ الْمَلٰۤىِٕكَةُ كُلُّهُمْ اَجْمَعُوْنَۙ ٣٠ اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰىٓ اَنْ يَّكُوْنَ مَعَ السّٰجِدِيْنَ ٣١ قَالَ يٰٓاِبْلِيْسُ مَا لَكَ اَلَّا تَكُوْنَ مَعَ السّٰجِدِيْنَ ٣٢ قَالَ لَمْ اَكُنْ لِّاَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهٗ مِنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍ ٣٣ قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَاِنَّكَ رَجِيْمٌۙ ٣٤ وَّاِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ ٣٥ قَالَ رَبِّ فَاَنْظِرْنِيْٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ ٣٦ قَالَ فَاِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَۙ ٣٧ اِلٰى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُوْمِ ٣٨ قَالَ رَبِّ بِمَآ اَغْوَيْتَنِيْ لَاُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الْاَرْضِ وَلَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ ٣٩ اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ ٤٠ قَالَ هٰذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيْمٌ ٤١ اِنَّ عِبَادِيْ لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنٌ اِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِيْنَ ٤٢ وَاِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ ٤٣ لَهَا سَبْعَةُ اَبْوَابٍۗ لِكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُوْمٌ ࣖ ٤٤

Terjemahan Kemenag 2019

28.  (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang dibentuk.

29.  Maka, apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)-nya dan telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, menyungkurlah kamu kepadanya dengan bersujud.[4]

30.  Lalu, para malaikat itu bersujud semuanya bersama-sama,

31.  kecuali Iblis. Ia enggan ikut bersama para (malaikat) yang bersujud.

32.  Dia (Allah) berfirman, “Wahai Iblis, apa yang menyebabkanmu enggan bersama mereka yang bersujud itu?”

33.  Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan bersujud kepada manusia yang Engkau ciptakan dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

34.  (Allah) berfirman, “Keluarlah darinya (surga) karena sesungguhnya kamu terkutuk.

35.  Sesungguhnya kamu terlaknat sampai hari Kiamat.”

36.  (Iblis) berkata, “Wahai Tuhanku, tangguhkanlah (usia)-ku sampai hari mereka (manusia) dibangkitkan.”

37.  (Allah) berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk golongan yang ditangguhkan

38.  sampai hari yang telah ditentukan waktunya (kiamat).”

39.  Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, karena Engkau telah menyesatkanku, sungguh aku akan menjadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi dan sungguh aku akan menyesatkan mereka semua,

40.  kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih (karena keikhlasannya) di antara mereka.”

41.  Dia (Allah) berfirman, “Ini adalah jalan lurus yang Aku jamin (ditunjukkan kepada hamba-hamba-Ku itu).

42.  Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hamba-Ku kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang sesat.”

43.  Sesungguhnya (neraka) Jahanam benar-benar (tempat) yang telah dijanjikan untuk mereka (pengikut setan) semua.

44.  Ia (Jahanam) mempunyai tujuh pintu. Setiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan tertentu dari mereka. (Q.S. Al-Hijr [15]: 28-44)

2)      Surat As-sajdah ayat 7-9

الَّذِيْٓ اَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهٗ وَبَدَاَ خَلْقَ الْاِنْسَانِ مِنْ طِيْنٍ ٧ ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهٗ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ مَّاۤءٍ مَّهِيْنٍ ۚ ٨ ثُمَّ سَوّٰىهُ وَنَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِهٖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ ٩

Terjemahan Kemenag 2019

7.  (Dia juga) yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan memulai penciptaan manusia dari tanah.

8.  Kemudian, Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani).

9.  Kemudian, Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)-nya. Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani untukmu. Sedikit sekali kamu bersyukur. (Q.S. As-sajdah [32]: 7-9)

3)      Surat al-Baqarah ayat 34

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ ٣٤

Terjemahan Kemenag 2019

34.  (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis. Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir. (Q.S. Al-baqarah [2]: 34)

4)      Surat  Al-A’raf ayat 11-18

وَلَقَدْ خَلَقْنٰكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنٰكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ لَمْ يَكُنْ مِّنَ السّٰجِدِيْنَ ١١ قَالَ مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسْجُدَ اِذْ اَمَرْتُكَ ۗقَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُۚ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ ١٢ قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُوْنُ لَكَ اَنْ تَتَكَبَّرَ فِيْهَا فَاخْرُجْ اِنَّكَ مِنَ الصّٰغِرِيْنَ ١٣ قَالَ اَنْظِرْنِيْٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ ١٤ قَالَ اِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ ١٥ قَالَ فَبِمَآ اَغْوَيْتَنِيْ لَاَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ١٦ ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤىِٕلِهِمْۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ ١٧ قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُوْمًا مَّدْحُوْرًا ۗ لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لَاَمْلَـَٔنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ اَجْمَعِيْنَ ١٨

Terjemahan Kemenag 2019

11.  Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan kamu (Adam), kemudian Kami membentuk (tubuh)-mu. Lalu, Kami katakan kepada para malaikat, “Bersujudlah kamu kepada Adam.” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Ia (Iblis) tidak termasuk kelompok yang bersujud.

12.  Dia (Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud ketika Aku menyuruhmu?” Ia (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau menciptakanku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”

13.  Dia (Allah) berfirman, “Turunlah kamu darinya (surga) karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”

14.  Ia (Iblis) menjawab, “Berilah aku penangguhan waktu sampai hari mereka dibangkitkan.”

15.  Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi penangguhan waktu.”

16.  Ia (Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus.

17.  Kemudian, pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”

18.  Dia (Allah) berfirman, “Keluarlah kamu darinya (surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sungguh, siapa pun di antara mereka yang mengikutimu pasti akan Aku isi (neraka) Jahanam dengan kamu semua.” Q.S. Al-A’raf [7]: 11-18

5)      Surat Al-Isra' ayat 61-65

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ قَالَ ءَاَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِيْنًاۚ ٦١ قَالَ اَرَاَيْتَكَ هٰذَا الَّذِيْ كَرَّمْتَ عَلَيَّ لَىِٕنْ اَخَّرْتَنِ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَاَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهٗٓ اِلَّا قَلِيْلًا ٦٢ قَالَ اذْهَبْ فَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ فَاِنَّ جَهَنَّمَ جَزَاۤؤُكُمْ جَزَاۤءً مَّوْفُوْرًا ٦٣ وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَاَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِ وَعِدْهُمْۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا ٦٤ اِنَّ عِبَادِيْ لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنٌۗ وَكَفٰى بِرَبِّكَ وَكِيْلًا ٦٥

Terjemahan Kemenag 2019

61.  (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu semua kepada Adam.” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Ia (Iblis) berkata, “Apakah aku harus bersujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?”

62.  Ia (Iblis) berkata, “Terangkanlah kepadaku tentang orang ini yang lebih Engkau muliakan daripada aku. Sungguh, jika Engkau memberi tenggang waktu kepadaku sampai hari Kiamat, niscaya aku benar-benar akan menyesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil.”

63.  Dia (Allah) berfirman, “Pergilah, siapa saja di antara mereka yang mengikuti kamu, sesungguhnya (neraka) Jahanamlah balasanmu semua sebagai balasan yang sempurna.

64.  Perdayakanlah (wahai Iblis) siapa saja di antara mereka yang engkau sanggup dengan ajakanmu. Kerahkanlah pasukanmu yang berkuda dan yang berjalan kaki terhadap mereka. Bersekutulah dengan mereka dalam harta dan anak-anak, lalu berilah janji kepada mereka.” Setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.

65.  (Allah berfirman lagi,) “Sesungguhnya tidak ada kekuasaan bagimu (Iblis) atas hamba-hamba-Ku (yang mukmin). Cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga (mereka darimu).” (Q.S. Al-Isra' [17]: 61-65)

6)      Surat Al-Kahfi ayat 50

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ اَمْرِ رَبِّهٖۗ اَفَتَتَّخِذُوْنَهٗ وَذُرِّيَّتَهٗٓ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِيْ وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّۗ بِئْسَ لِلظّٰلِمِيْنَ بَدَلًا ٥٠

Terjemahan Kemenag 2019

50.  (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu semua kepada Adam!” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Dia termasuk (golongan) jin, kemudian dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai penolong selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Dia (Iblis) seburuk-buruk pengganti (Allah) bagi orang-orang zalim. (Q.S. Al-Kahfi [18]: 50)

7)      Surat Thaa Ha ayat 116

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَ اَبٰى ۗ ١١٦

Terjemahan Kemenag 2019

116.  (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Dia menolak. (Q.S. Thaa Ha [20]: 116)

8)      Surat Shad ayat 71-85

اِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ طِيْنٍ ٧١ فَاِذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ ٧٢ فَسَجَدَ الْمَلٰۤىِٕكَةُ كُلُّهُمْ اَجْمَعُوْنَۙ ٧٣ اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اِسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ ٧٤ قَالَ يٰٓاِبْلِيْسُ مَا مَنَعَكَ اَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ ۗ اَسْتَكْبَرْتَ اَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِيْنَ ٧٥ قَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ ٧٦ قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَاِنَّكَ رَجِيْمٌۖ ٧٧ وَّاِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِيْٓ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ ٧٨ قَالَ رَبِّ فَاَنْظِرْنِيْٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ ٧٩ قَالَ فَاِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَۙ ٨٠ اِلٰى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُوْمِ ٨١ قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ ٨٢ اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ ٨٣ قَالَ فَالْحَقُّۖ وَالْحَقَّ اَقُوْلُۚ ٨٤ لَاَمْلَـَٔنَّ جَهَنَّمَ مِنْكَ وَمِمَّنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ اَجْمَعِيْنَ ٨٥

Terjemahan Kemenag 2019

71.  (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.

72.  Apabila Aku telah menyempurnakan (penciptaan)-nya dan meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, tunduklah kamu kepadanya dalam keadaan bersujud.”

73.  Lalu, para malaikat itu bersujud semuanya bersama-sama,

74.  kecuali Iblis. Ia menyombongkan diri dan termasuk golongan kafir.

75.  (Allah) berfirman, “Wahai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku (kekuasaan-Ku)? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah (memang) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?”

76.  (Iblis) berkata, “Aku lebih baik darinya, karena Engkau menciptakanku dari api, sedangkan Engkau menciptakannya dari tanah.”

77.  (Allah) berfirman, “Keluarlah darinya (surga) karena sesungguhnya kamu terkutuk.

78.  Sesungguhnya laknat-Ku tetap atasmu sampai hari Pembalasan.”

79.  (Iblis) berkata, “Wahai Tuhanku, tangguhkanlah (usia)-ku sampai hari mereka (manusia) dibangkitkan.”

80.  (Allah) berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk golongan yang ditangguhkan

81.  sampai hari yang telah ditentukan waktunya (kiamat).”

82.  (Iblis) berkata, “Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.

83.  Kecuali, hamba-hamba-Mu yang terpilih (karena keikhlasannya) di antara mereka.[5]

84.  (Allah) berfirman, “Maka, yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan.

85.  Aku pasti akan memenuhi (neraka) Jahanam denganmu dan orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya.” (Q.S. Shad [38]: 71-85)

2. Akar keangkuhan dan kesombongan iblis

Akar dari keangkuhan dan kesombongan iblis menurut Hasan Bashri dan Muhammad bin Sirrin adalah karena dia menggunakan qiyas atau analogi dalam berfikir, bahkan menurut beliau berdua, makhluk yang pertama menggunakan Qiyas atau analogi adalah iblis. Iblis tidak mau mematuhi perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Adam AS karena menganggap dirinya lebih mulia dibanding Adam AS, sebab menurut iblis dirinya yang tercipta dari unsur api atau energi, lebih mulia daripada Adam AS yang hanya tercipta dari Tanah yang merupakan unsur materi. Inilah Analagi yang iblis gunakan untuk membantah perintah Allah SWT dan merupakan analogi atau qiyas yang pertama tama yang digunakan oleh makhluk terkutuk, yaitu iblis.

Sebenarnya para ulama terdahulu sudah  membantah analogi iblis ini, para ulama mengatakan analogi iblis ini sangat lemah, sebab kenyataanya tanah-lah yang lebih baik dan bermanfaat daripada api. Tanah mengandung unsur ketenangan, ketabahan, kesabaran, dan pertumbuhan, bedahalnya api yang mengandung unsur gegabah, kedunguan, ketergesa gesa-an dan membakar

3. Iblis bukan golongan Malaikat

ada banyak pendapat mengenai asal usul iblis. Sebagian ulama berpendapat iblis asalnya adalah malaikat, sebab dia termasuk yang diperintahkan untuk bersujud kepada Adam AS, ayat ayat Al-Qur’an sangat gamblang menceritakan bahwa yang diperintahkan untuk bersujud kepada adam adalah golongan malaikat, iblis juga termasuk didalamnya, akan tetapi iblis menolak perintah tersebut. Maka kesimpulanya iblis awalnya adalah golongan malaikat. Diantara yang berpendapat iblis awalnya adalah Malaikat yaitu Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, dan Said bin Al-Musayyib. Mereka menyatakan bahwa Iblis pada mulanya adalah pemimpin para malaikat dilangit yang paling bawah, Ibnu Abbas menambahkan Iblis awalnya namanya adalah Azazil, riwayat lain mengatakan namanya adalah Harits, riwayat lain yang juga masih bersumber dari Ibnu Abbas bahwa Iblis berasal dari salah satu golongan malaikat yang bernama Jin. Tugas mereka adalah menjaga surga dan Iblis adalah ketuanya, karena dia yang paling banyak ilmunya, ibadahnya dan paling mulia diantara mereka, dia awalnya mempunyai empat sayap, namun kemudia ketika dia membangkang Allah SWT mengubah wujudnya menjadi buruk rupa menjadi setan yang terkutuk.

Sedangkan ulama yang berpendapat bahwa Iblis bukan berasal dari golongan malaikat diantaranya adalah Hasan Al-Bashri dan Syahr bin Hausyah. Sebab ada ayat Al-Qur’an yang sangat jelas mengatakan bahwa Iblis memang bukan dari golongan Malaikat, akan tetapi dia termasuk golongan Jin. Hal ini di firmankan Allah SWT didalam Surat Al-Kahfi ayat 50 yang berbunyi:

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ اَمْرِ رَبِّهٖۗ اَفَتَتَّخِذُوْنَهٗ وَذُرِّيَّتَهٗٓ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِيْ وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّۗ بِئْسَ لِلظّٰلِمِيْنَ بَدَلًا ٥٠

Terjemahan Kemenag 2019

50.  (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu semua kepada Adam!” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Dia termasuk (golongan) jin, kemudian dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai penolong selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Dia (Iblis) seburuk-buruk pengganti (Allah) bagi orang-orang zalim. (Q.S. Al-Kahfi [18]: 50)

4. Allah SWT mengajarkan ilmu kepada Adam AS yang melebihi ilmunya para malaikat

Kemuliaan Adam AS yang melebihi para Malaikat adalah karena Allah SWT mengajarkan ilmu kepadanya, yang mana ilmu ini tidak diajarkan kepada para Malaikat. Ilmu tersebut adalah berupa nama nama. Hal Ini disebutkan didalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 31 yang berbunyi: وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا artinya: Dia (Allah) mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya. maksud dari ilmu yang berupa nama nama ini, para Mufassir berbeda pendapat tentagnya, Ibnu Abbas menafsirkan yang dimaksud adalah nama nama benda yang diketahui manusia seperti hewan, tanah, bumi, air, lautan, gunung, dan nama nama benda lainya. Riwayat lain menyebutkan bahwa yang dimaksud nama nama dalam ayat tersebut maksudnya adalah nama lembaran takdir, Mujahid, Sa’id bin Jubair, Qatadah dan Mufassir lainya menafsirkan, Allah SWT mengajarkan nama nama hewan, burung dan segala sesuatu kepada Adam AS, Al-Rabi’ menafsirkan Allah SWT mengajarkan nama nama Malaikat kepada Adam AS, Abdurrahman bin Zaid menafsirkan Allah SWT mengajarkan nama nama keturunan Adam AS padanya.

Dari sekian banyak pendapat diatas, yang shahih adalah Allah SWT mengajarkan nama nama benda dan prilakunya kepada Adam AS, mulai dari benda-benda besar, hingga benda benda kecil seperti penafsiran Ibnu Abbas RA. Pendapat ini juga dikuatkan oleh sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang bersumber dari jalur Sa’id dan Hisyam dari Qatadah, dari Anas bin Malik dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: kaum Mukminin berkumpul pada hari kiyamat, mereka berkata: mari kita memohon syafa’at kepada Rabb, mereka kemudian menemui Adam AS, mereka berkata: kau ayah manusia, Allah SWT menciptakan engkau dengan tanganya, memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadamu, dan mengajarimu nama nama segla sesuatu.[6]

Kemudian setelah Allah SWT mengajarkan nama nama kepada Adam, Allah SWT memperlihatkan kemamuan Adam AS ini kepada para malaikat untuk menghilangkan keraguan para malaikat tersebut tentang Adam AS, Allah SWT berfirman dalam lanjutan ayat tadi, ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَyang artinya: kemudian Dia memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu benar!” Hasan Bashri mengatakan : kala Allah SWT hendak menciptakan Adam AS, para Malaikat berkata: setiap kali Rabb kita menciptakan suatu makhluk, kita pasti lebih tau dari makhluk tersebut, Allah SWT kemudian menguji mereka dengan Adam AS, itulah yang dimaksud dengan firmanya: اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ“Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu yang benar!” namun jawaban para Malaikat adalah sebagaimana tertera dalam ayat berikutnya, yakni dalam surat Al-Baqarah ayat 32 قَالُوْا سُبْحٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ اِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۗاِنَّكَ اَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ ٣٢ yang artinya: “Maha Suci Engkau. Tidak ada pengetahuan bagi kami, selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Maksud ayat ini adalah : mahasuci engkau bahwa ada seorang makhluk yang mengetahui sebagian dari ilmu-mu tanpa engkau ajari. Karena memang semua Malaikat hanya mengetahui ilmunya Allah SWT hanya yang dikehedakinya saja, kalau yang tidak dikehendaki, maka para Malaikat tidak tahu apa-apa. Ini senada dengan pernyataan Allah SWT didalam surat Al-Baqarah ayat 255 yang berbunyi:وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚartinya: “Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki.”

Kemudian Allah SWT memperlihatkan kemampuan Adam AS ini kepada para malaikat dengan berfirmn di ayat selanjutnya قَالَ يٰٓاٰدَمُ اَنْۢبِئْهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْ ۚ فَلَمَّآ اَنْۢبَاَهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْۙ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۙ وَاَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ artinya: Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam, beri tahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu!” Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-nama itu, Dia berfirman, “Bukankah telah Kukatakan kepadamu bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang selalu kamu sembunyikan?” menurut sebagian Mufassir maksud dari firman Allah SWT “Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan” adalah perkataan para malaikat pada rangkaian ayat sebelum ini, yakni perkataan malaikat yang terekam dalam surat Al-Baqarah ayat 30 yaitu: “قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ” “Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana,sementara maksud firman Allah SWT “dan apa yang selalu kamu sembunyikan” adalah perkataan para malaikat “setiap kali Rabb kita menciptakan suatu makhluk, kita pasti lebih tahu dan lebih mulia dari makhluk tersebut,” ini adalah pendapat Abu Aliyah, Rabi’, Hasan dan Qatadah. Sementara ulama lain seperti Sa’id bin Jubair, Mujahid, As-Suddi, Dhahhak, Ats-Tsauri berpendapat maksudnya adalah kesombongan Iblis yang ada dihatinya.

Penutup

Demikianlah kisah Nabi Adam yang diceritakan oleh Al-Qur’an Al-Karim. Dengan memahami ayat ayat Al-Qur’an Al-Karim secara komrehensif, maka kita bisa menarik kesimpulan dari hikmah hikmah dibalik kisah kisah umat terdahulu. Khususnya yang berkaitan dengan para nabi.



[1] Al-Hafizh Abu Ya'la mengatakan, "Uqbah bin Mukarram bercerita kepada kami, Amr bin Muhammad bercerita kepada kami, dari Isma'il bin Rafi', dari Maqburi, dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, 'Sungguh, Allah menciptakan Adam dari tanah, setelah itu Allah jadikan lumpur lalu Allah biarkan, hingga ketika telah menjadi lumpur hitam, Allah membentuknya setelah itu la tinggalkan, hingga ketika telah menjadi tanah liat seperti tembikar, Iblis melintas di hadapannya lalu berkata, 'Kau diciptakan untuk suatu urusan besar.' Allah kemudian meniupkan sebagian ruh (ciptaan)-Nya pada Adam. Ruh pertama kali masuk ke penglihatan dan penciumannya, ia kemudian bersin dan mengucapkan, 'Allah.' Allah menjawab, 'Semoga Rabb-mu merahmatimu.'Setelah itu Allah berfirman, 'Hai Adam! Hampirilah golongan malaikat itu, sampaikan salam pada mereka lalu perhatikan apa yang mereka ucapkan!' Adam kemudian mengucapkan salam pada mereka, mereka lalu menjawab, 'Wa'alaikassalâm wa rahmatullâhi wa barakatuhu. Allah berfirman, 'Hai Adam! Itulah ucapan salammu, juga ucapan salam keturunanmu.' Imam Ibnu katsir, Kisah para Nabi, (Jakarta: UMMUL QURA, 2015), Hal: 78

[2] Peniupan Ruh ke Dalam Jasad Adam Ibnu Hibban menyebutkan dalam kitab Shahih-nya, Hasan bin Sufyan bercerita kepada kami, Hudbah bin Khalid bercerita kepada kami, Hammad bin Salamah telah bercerita kepada kami, dari Tsabit, dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, "Saat ruh ditiupkan kepada Adam lalu ruh sampai di kepala, Adam bersin lalu mengucapkan, ‘Segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam.' Allah Tabaraka wa Ta'ala menjawab, 'Semoga Allah merahmatimu'." Imam ibnu katsir, Kisah para nabi, (Jakarta: UMMUL QURA, 2015), Hal: 77

[3] Al-Hafizh Abu Bakar Al-Bazzar menuturkan, "Yahya bin Muhammad bin Sakan bercerita kepada kami, Hibban bin Hilal bercerita kepada kami, Mubarak bin Fadhalah bercerita kepada kami, dari Ubaidullah, dari Hubaib, dari Hafsh-bin Ashim bin Ubaidullah bin Umar bin Khattab dari Abu Hurairah, ia menyambung sanad hadits ini hingga Nabi (marfu'), ia mengatakan, 'Saat Allah menciptakan Adam, Adam bersin lalu mengucapkan, ‘Alhamdulillâh!' Rabb-nya menjawab, 'Semoga Rabb-mu merahmatimu, wahai Adam!" Sanad ini lumayan, hanya saja para ahli hadits tidak mentakhrijnya. Imam ibnu katsir, Kisah para nabi, (Jakarta: UMMUL QURA, 2015), Hal: 77

[4] Sujud di sini bukan berarti menyembah, melainkan menghormat seperti sujudnya saudara-saudara Nabi Yusuf a.s. kepadanya.

[5]  Arti ungkapan hamba yang terpilih adalah orang-orang yang telah diberi taufik untuk menaati segala petunjuk dan perintah Allah Swt.

[6] Imam ibnu katsir, Kisah para nabi, (Jakarta: UMMUL QURA, 2015), Hal: 39-40

 

Post a Comment

Previous Post Next Post